
KuninganSatu.com,- Sejumlah warga Kecamatan Japara melakukan aksi simbolik dengan menanam pohon pisang di sejumlah jalan berlubang antara Desa Cengal dan Desa Cikeleng. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan atas kondisi infrastruktur yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Jalan penghubung antar desa yang seharusnya menjadi akses vital warga untuk beraktivitas kini berubah menjadi jalur penuh jebakan. Lubang-lubang menganga di berbagai titik membahayakan pengendara, terutama pengemudi sepeda motor yang kerap terjatuh saat malam hari atau ketika hujan turun. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, namun tak ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait.
“Ini bukan sekadar jalan rusak, tapi sudah jadi ancaman keselamatan. Kami tanam pisang biar pemerintah tahu, warga sudah capek menunggu,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi, saat ditemui di lokasi, Senin (21/4/2025).
Pohon pisang yang ditanam itu bukan sekadar hiasan, melainkan bentuk sindiran keras. Di beberapa titik, warga bahkan memasang papan bertuliskan peringatan sebagai penanda lubang yang dalam. Aksi ini menyedot perhatian pengguna jalan, bahkan viral di media sosial lokal karena dianggap sebagai bentuk kritik kreatif terhadap kondisi pelayanan publik di pedesaan.
Warga menyebutkan bahwa jalan tersebut merupakan jalur penting untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Banyak pelajar, pedagang, hingga petani yang menggunakan jalan ini setiap hari.
“Kami tidak minta jalan mulus seperti di kota, tapi setidaknya diperhatikan. Jangan tunggu ada korban dulu baru sibuk,” tambah warga lainnya.
Aksi tanam pisang ini diharapkan menjadi pesan tegas agar pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama soal infrastruktur dasar yang berdampak langsung terhadap keselamatan dan keseharian warga apalagi saat ini tengah digadang-gadang program 100 hari kerja dalam bidang infrastruktur yang berfokus kepada jalan.
(red)