Jika Tak Siap Dikritik, Jangan Jadi Pelayan Masyarakat

Minggu, 13 April 2025, April 13, 2025 WIB Last Updated 2025-04-13T08:33:28Z


KuninganSatu.com,- Klarifikasi yang disampaikan oleh pihak Disdukcapil Kuningan atas video berlagu “Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu” menimbulkan banyak tanya di ruang publik. Apakah ini sekadar ketidaksensitifan komunikasi, atau bentuk sikap defensif atas kritik yang berkembang.


"Kami ingin menegaskan, kritik terhadap pelayanan publik adalah hal yang wajar dan bahkan seharusnya dianggap sebagai bagian dari upaya perbaikan. Jika institusi publik tidak siap dikritik, maka sangat disarankan untuk tidak berada dalam posisi melayani masyarakat," Erpan Alpandi Ketua Umum Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM KUNINGAN kepada kuningansatu.com, Minggu (13/4/2025).


Jabatan publik dan institusi pemerintahan hidup dari pajak rakyat, mak sejatinya kontrol dari rakyat, termasuk melalui kritik adalah keniscayaan. Tidak bisa lalu setiap ekspresi publik dianggap sebagai serangan personal atau disikapi dengan sentimen.


"Disdukcapil sebagai institusi yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat dari akta kelahiran hingga KTP seharusnya menjadikan kritik sebagai cermin untuk refleksi, bukan ancaman," kata Erpan.


"Justru ketika masyarakat bersuara, itu tanda bahwa mereka masih peduli. Maka jangan alihkan perhatian publik dari substansi persoalan ke soal lagu atau narasi klarifikasi," imbuhnya.


Erpan berharap Disdukcapil dan semua institusi layanan publik di Kuningan memahami bahwa pelayanan bukan hanya soal sistem, tetapi soal sikap.


"Kritik adalah vitamin, bukan racun. Jika kita ingin pelayanan publik kita tumbuh sehat, maka terbukalah pada koreksi, karena pada akhirnya kepercayaan masyarakat dibangun bukan dari klarifikasi tapi dari perbaikan nyata," tandasnya.


(red)




Komentar

Tampilkan

  • Jika Tak Siap Dikritik, Jangan Jadi Pelayan Masyarakat
  • 0

Terkini

Topik Populer