
KuninganSatu.com,- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ismah Winartono, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi anak-anak sekolah dasar di Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, yang setiap hari harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer melewati hutan, tebing curam, dan menyeberangi jembatan bambu seadanya demi bisa bersekolah.
“Saya sungguh terenyuh. Ini bukan sekadar perjuangan, ini bentuk kegigihan yang mempertaruhkan nyawa. Mirisnya, ini terjadi di Kuningan yang dikenal dan dibranding sebagai Kabupaten Pendidikan. Kok bisa anak-anaknya masih harus menempuh rute ekstrem seperti itu hanya untuk belajar?” ujar Ismah.
Menurut Ismah, branding “Kabupaten Pendidikan” harus dibarengi dengan upaya nyata dalam pemerataan infrastruktur dan akses pendidikan yang layak. Ia menilai, tidak adil jika hanya wilayah-wilayah pusat kota yang merasakan pembangunan, sementara pelosok seperti Hantara seakan luput dari perhatian.
“Label pendidikan itu semestinya tercermin dari realitas di lapangan. Jangan sampai ini cuma jadi jargon kosong. Anak-anak di Hantara punya semangat luar biasa, tapi negara dan pemerintah daerah justru abai terhadap keselamatan mereka,” katanya.
Lebih lanjut, Ismah mendesak pemerintah daerah Kuningan, provinsi Jawa Barat, hingga pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah nyata dalam memperbaiki akses pendidikan di wilayah-wilayah tertinggal.
“PKB akan terus mendorong agar tidak ada lagi anak Indonesia yang harus bertaruh nyawa demi menuntut ilmu. Akses pendidikan harus aman, merata, dan manusiawi. Hantara tidak boleh terus jadi cerita sedih,” tegasnya.
(red)