KuninganSatu - Video yang tersebar luas di berbagai platform media sosial, Jum'at (30/08) yang menunjukan seorang pria yang diduga menjadi korban pembegalan ternyata rekayasa semata. Hal tersebut diklarifikasi oleh pihak kepolisian setempat yakni Polsek Garawangi melalui unggahan status whatsapp serta video klarifikasi dari pria yang berada dalam video tersebut.
"Setelah didalami oleh Tim Polres Kuningan serta Polsek Garawangi besrta Dankoti Pemuda Pancasila terkait berita pembegalan yang terjadi di sekitar jalan Purwasari-Ciniru. Bahwa itu rekayasa korban. Korban adalah seorang pegawai yang sudah terbelit hutang dengan bosnya. Dengan kejadian ini berita pembegalan itu rekayasa dan bohong... Intinya tidak ada pembegalan... Demikian yang bisa saya laporkan. Masyarakat diharap tenang dan waspada", demikian unggahan status whatsapp yang diterima oleh kuningansatu.com, Sabtu (31/08).
Pria yang diketahui bernama Dedi dan sempat mengaku sebagai korban pembegalan dalam video tersebut pun telah melakukan klarifikasi di kantor kepolisian setempat.
Dalam video klarifikasinya Dedi meminta maaf atas apa yang dilakukannya sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Selamat malam, saya Dedi Dwi Saputra Hutabarat saya meminta maaf atas perbuatan saya bahwa saya menyatakan selaku korban pembegalan di blok dangdeur di jalur antara Desa Purwasari menuju Ciniru bahwa kejadian tersebut adalah tidak benar dan itu adalah rekayasa sendiri", kata Dedi dalam video klarifikasinya.
Dengan adanya hal tersebut maka pihak kepolisian setempat menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
.red