Notification

×

Iklan

Iklan

TAICHAN AIKI

Tritangtu Pamingpin Oleh Krisna Nurdiansyah

Sabtu, 31 Agustus 2024 | Agustus 31, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-07T00:46:34Z


KuninganSatu - 
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Mengutip sebuah mutiara hadits dalam agama yang penulis yakini. Sudah menjadi ketetapan-Nya bahwa kita adalah seorang pemimpin. Hal ini tidak mempedulikan apa jabatannya sekarang, berapa jumlah bawahannya, strata pendidikannya, darimana sukunya berasal, dan berapa penghasilannya per bulannya. Kita murni terlahir sebagai pemimpin di dunia ini, entah itu di lingkup organisasi maupun lingkup kecil keluarga tersayang atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, diri kita pribadi. Kita selalu dituntut tampil dengan baik sebagai seorang pemimpin. Pemimpin yang bisa mengayomi, pemimpin yang bisa melindungi dan menjadi teladan bagi pengikut atau orang yang dipimpinnya.

Sebenarnya, pemimpin dan kepemimpinan  merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Seperti organisasi, juga terdapat banyak pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan.

Kabupaten Kuningan Jawa Barat adalah sebuah wilayah yang begitu luas, beraneka ragam perbedaan individu mulai dari suku, agama, ras, serta golongan membaur menjadi satu dibawah naungan Gunung Ciremai yang elok dan mempesona serta udara sejuk khas pegunungan yang menjadi nafas segar masyarakat Kuningan.

Bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kuningan tahun 2024 ini, tentunya perlu bagi para calon-calon pemimpin Kuningan ke depan memegang sebuah konsep kepemimpinan yang bisa membawa kemajuan untuk masyarakat Kuningan itu sendiri.

Secara kewilayahan, Kabupaten Kuningan ini masuk di wilayah Tatar Sunda yang tentunya menjunjung tinggi budi pekerti yang diwariskan oleh leluhurnya, karena dalam beberapa cerita bahwa sejak dahulu raja-raja di tatar sunda merupakan raja-raja yang bijaksana dan berbudi pekerti luhur.

Menarik benangmerah dari cerita kepemimpinan masa lalu tercetuslah dalam diri penulis 3 ciri seorang pemimpinan yang baik yang penulis sebut dengan Tritangtu Pemimpin, yakni Pamingpin Tangtu Kudu Nyaho Aturan (Pemimpin Tentu Harus Tahu Aturan), Pamingpin Tangtu Kudu Bisa Ngatur (Pemimpin Tentu Harus Bisa Mengatur), dan Pamingpin Tangtu Kudu Daek Diatur (Pemimpin Harus Mau Diatur).

Pamingpin Tangtu Kudu Nyaho Aturan (Pemimpin Harus Tahu aturan),

Aturan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang harus ditaati dan dijalankan. Wujud aturan adalah petunjuk, perintah, ketentuan, dan patokan yang ditujukan untuk mengatur kehidupan dalam menciptakan ketertiban dan keteraturan hidup.

Seorang pemimpin harus tahu aturan agar dia tahu patokan baik dan tidak suatu kebijakan yang akan diterapkan kepada masyarakatnya.

Pamingpin Tangtu Kudu Bisa Ngatur (Pemimpin Tentu Harus Bisa Mengatur),

Setelah seorang pemimpin itu tahu aturan maka selanjutnya dia sendiri harus bisa mengatur, dalam artian aturan yang telah dibuat harus bisa diimplementasikan tanpa menimbulkan ekses di masyarakat dan yang terpenting tujuan yang ingin dicapai dari aturan tersebut dapat terlaksana.

Pamingpin Tangtu Kudu Daek Diatur (Pemimpin Tentu Harus Mau Diatur)

Yang terpenting dari konsep tritangtu ini adalah pemimpin harus mau juga diatur oleh aturan itu sendiri. Jangan sampai aturan yang telah dibuat dan dimplementasikan serta dipatuhi oleh masyarakat malah dilanggar oleh pemimpin itu sendiri.

Tiga konsep sederhana yang saling berkaitan satu sama lain ini sangatlah penting difahami oleh pemimpin dan calon-calon pemimpin kelak, jangan sampai ada contoh kasus dimana seorang pemimpin yang sedemikian rupa membuat aturan agar tidak korupsi serta menerapkan di lingkup kepemimpinannya dari atas sampai ke bawah tapi malah pemimpin itu sendiri yang korupsi. Apa kata Dunia?


.red

×
Berita Terbaru Update